Pasalnya, pemotongan suku bunga yang terlalu dini berisiko mendorong arus modal keluar sehingga meningkatkan volatilitas dan memicu depresiasi rupiah.
Untuk menjaga perbedaan suku bunga dan menstabilkan mata uang, maka Bank Indonesia perlu menyelaraskan momentum penurunan suku bunga dengan pelonggaran kebijakan moneter The Fed.
"Oleh karena itu, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen rapat dewan gubernur bulan Agustus ini," ujar Riefky dalam keterangannya, Rabu (21/8/2024).
(NIA DEVIYANA)