Namun, bukan berarti menyetop pendanaan sekaligus karena dapat berdampak buruk pada perekonomian dan situasi di Indonesia.
"Kalau kami tiba-tiba menyetop pendanaan ke batu bara dampaknya juga tidak bagus ya ke ekonomi, tiba-tiba tidak ada suplai listrik di Indonesia nanti ada kekacauan. Jadi sektor batu bara ini memang tidak krusial, tapi akan dikurangi seiring kebijakan pemerintah," pungkas dia.
Adapun sejumlah bank multinasional mulai menghentikan pendanaan proyek-proyek batu bara. Setelah Standard Chartered, DBS Bank ikut akan mengurangi eksposur modal ke salah satu perusahaan batu bara, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
DBS menegaskan akan memangkas pendanaan cukup signifikan pada akhir 2022.
"Kami tidak berniat memperbarui pendanaan apabila bisnis tersebut masih didominasi batu bara," ujar juru bicara DBS Bank, dilansir Strait Times, Kamis (8/9/2022). (NIA)