Yang ketiga adalah stabilitas keuangan (financial stability), di mana pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas sektor keuangan untuk memastikan perekonomian tetap tahan terhadap gejolak eksternal maupun domestik. Dengan fokus pada ketiga prioritas tersebut, diharapkan sektor keuangan Indonesia dapat berperan lebih maksimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan dan pembiayaan mengalami moderasi dibandingkan tahun lalu, terutama pada segmen-segmen yang terdampak perlambatan kinerja sektor riil.
Premi asuransi, khususnya asuransi jiwa, juga tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, ketahanan industri jasa keuangan dinilai tetap kuat, ditopang oleh permodalan yang solid, kecukupan pencadangan, serta profil risiko yang terkendali.
kondisi ini menjadi modalitas untuk ruang ekspansi kinerja sektor jasa keuangan yang lebih luas ke depan, didukung dengan implementasi kebijakan pendalaman pasar keuangan, perluasan akses pembiayaan, serta penguatan integritas dan tata kelola di seluruh SJK.
Kinerja Sektor Perbankan dalam Tren Positif
Kinerja intermediasi perbankan meningkat dengan profil risiko yang terjaga dan likuiditas di level yang memadai. Pada Oktober 2025, kredit tumbuh 7,36 persen yoy menjadi sebesar Rp8.220,21 triliun.