sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sulit Bayar Utang Karena Pandemi, BRI Agro Tawarkan Restukturisasi Kredit untuk UMKM

Banking editor Advenia Elisabeth/MPI
10/08/2021 15:21 WIB
Direktur Digital Bisnis BRI Agro, Bhimo Wikan Hantoro, menyebut sebanyak 82,9% dari UMKM Nasional mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19.
Sulit Bayar Utang Karena Pandemi, BRI Agro Tawarkan Restukturisasi Kredit untuk UMKM. (Foto Ilustrasi: MNC Media)
Sulit Bayar Utang Karena Pandemi, BRI Agro Tawarkan Restukturisasi Kredit untuk UMKM. (Foto Ilustrasi: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Digital Bisnis BRI Agro, Bhimo Wikan Hantoro, menyebut sebanyak 82,9% dari UMKM Nasional mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19. Adapun sebanyak 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omset lebih dari 30%.

“Situasi seperti ini perlu di cermati karena UMKM ini sebenarnya terdiri lebih dari 85% pelaku usaha di Indonesia. Artinya, mereka akan menjadi tonggak dari PDB kita dan perekonomian bangsa ini,” kata Bhimo dalam webinar What’s Next For The SMEs in The Digital Era, Selasa (10/8/2021).

Sehingga jika para pelaku UMKM mengalami kesulitan dan penurunan omset itu akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Dia menuturkan semenjak pandemi Covid-19 para pelaku UMKM mengalami kendala dalam melakukan usaha jualannya.

Hal itu terlihat dari persentase penjualan turun di level 44% yang disebabkan karena daya beli menurun, protokol Kesehatan menghambat penjualan, dan kurangnya interaksi fisik. Kemudian dari sisi pendanaan minim, hanya 27%. Ini terjadi lantaran sulit mendapatkan dana/arus kas masuk, pelanggan tidak dapat/terlambat membayar, dan sulit membayar tagihan pinjaman.

“Ada lagi kendala lainnya, yaitu operasional. Operasional turun di level 16% karena kinerja pegawai tidak optimal, sulit prediksi permintaan, dan protokol kesehatan menghambat operasional. Terakhir, dari sisi pasokan yang turun 13% karena harga fluktuatif, waktu pengiriman lebih lama, dan sulit mencari pemasok,” paparnya.

Terkait hal itu, Bhimo mengatakan selaku pelaku industri jasa keuangan berkomitmen untuk membantu UMKM selama pandemi dan new normal. Ia menyebut di antaranya restrukturisasi kredit terdampak pandemi.

“Dalam skema restrukturisasi ini mulai dari penurunan suku bunga, penundaan pembayaran pokok dan/atau bunga dan perpanjangan jangka waktu kredit,” ujarnya.

Berikutnya, bantuan subsidi bunga pemerintah yang diberikan paling lama enam bulan untuk UMKM dengan limit kredit di bawah 10 miliar. Selain itu juga, bantuan pemberian modal kerja tambahan dengan memberikan fasilitas kredit jangka waktu pendek untuk UMKM agar dapat memenuhi biaya operasional harian selama masa pandemi Covid-19.

Bhimo menambahkan untuk memperluas akses pendanaan bagi UMKM, perbankan dan BRI Agro memiliki strategi untuk mewujudkan pencapaian. Seperti, mengeksplorasi cara kreatif untuk mendanai UMKM, pembiayaan bank berbasis digital, integrasi bank dengan pihak ketiga, dan bersinergi dengan pemangku kepentingan.

“Bank BRI sebagai penyedia pendanaan saat ini telah memiliki tiga tipe produk, yaitu Pinang Consumer, Pinang Mikro, dan Pinang Retail. Produk ini memang dispesifikasikan kepada UMKM baik itu dari sudut pandang merchant, supplier, ataupun customer,” tutupnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement