Bahkan, sebagai market leader green financing, emiten bersandi BMRI ini juga memberikan solusi keuangan berkelanjutan bagi nasabah. Alexandra memberikan contoh seperti Green Loan sebesar Rp 927 juta, Sustainability Linked-Loan senilai Rp 2,1 triliun, dan Pembiayaan Transisi sebesar Rp1,1 triliun.
Kredit Bank Mandiri, kata Alexandra, pada tahun ini berhasil tumbuh positif di seluruh segmen, salah satunya pada segmen Small Medium Enterprise (SME) yang berhasil mencapai Rp74,16 triliun atau naik 11,73% dari tahun periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit tersebut sama halnya dengan membuka akses pendanaan perbankan (access to finance) yang semakin luas kepada usaha produktif kelas mikro, di mana inisiatif tersebut juga selaras dengan kerangka ESG.
Tak hanya itu, dukungan perseroan terhadap UMKM dalam menghadapi era digital juga dibuktikan dengan merilis aplikasi Livin’ Merchant agar dapat mempermudah transaksi pembayaran sekaligus mendorong UMKM ‘naik kelas’. Sejak diluncurkan pada 12 Juni 2023 hingga 19 Oktober 2023, Livin’ Merchant telah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta UMKM.
Melihat potensi yang begitu besar, Bank Mandiri akan terus mengupayakan peningkatan penyaluran kredit hijau agar semua pemangku kepentingan seperti investor, pemerintah dan masyarakat semakin menyadari pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam segala keputusan perusahaan.
ESG, Kunci BMRI Dorong Pencapaian NZE
Dalam mendukung pemerintah mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060, Bank Mandiri semakin memperkuat aspek Environment (lingkungan), Social (social), Governance (tata Kelola). Perusahaan bahkan telah menargetkan NZE secara Operation pada 2030 dan secara Financing pada 2060.