Jika nantinya penawaran dari besaran kurs rupiah dari yang telah diajukan perbankan sudah ada yang dimenangkan sesuai dengan ekspektasi yang dimiliki BI, maka ketika kurs tersebut realisasinya melampaui kesepakatan, BI tinggal membayar selisihnya dengan mata uang rupiah.
"Jadi saya berikan selisihnya berapa dalam bentuk Rupiah, sehingga dia tidak berpengaruh ke cadev," ucap Wahyu.
Dengan cara ini, Wahyu mengatakan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 masih tinggi sebesar USD132,2 miliar. Perkembangan posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Dengan konteks demikian, bahwa cadev yang USD132 miliar lebih rendah dari akhir tahun kemarin tidak hanya untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah, tapi juga untuk bayar utang dan bunganya yang jatuh tempo milik pemerintah," pungkasnya.