"Kita lebih ke arah life science, Jadi gak hanya vaksin tapi kita akan mengembangkan beberapa monoklonal antibodi, protein rekombinan, yang untuk ke arah onkologi. Biofarma banyak mengembangkan inovatif life science, baik itu vaksin, maupun non vaksin," terang dia.
Adapun kata dia pengembangan inovatif ingin menargetkan pasar secara global. Sehingga nantinya semua produk produk inovatif yang Bio Farma produksi melalui system partnering akan diekspor secara global.
"Kami akan fokus ke private partnership ya karena kalau government sudah cukup establish. Kita di 2023 ini akan fokus ke life science inovatif produk. Gak hanya di vaksin tapi di non vaksin juga," jelas dia.
Sebagai informasi Yuliana menjelaskan, hingga saat ii Bio Farma sudah mengekspor berbagai macam vaksin ke ke 150 melalui tender UNICEF. Laboratorium Bio Farma sudah berstandar internasional.
"Paling besar [ekspor] dari UNICEF ya tapi bertahap kita membentuk bilateral partnership, untuk di luar Indonesia. Jadi diharapkan pasar privatenya juga akan lebih berkembang," tandasnya.
(SLF)