Fenomena ini juga tak luput dari perhatian Antam. Saat ini 'Si Jagoan Emas' diketahui tengah dalam proses pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture/JV) dengan dua perusahaan global, yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem Ltd. yang nantinya bakal menggarap industri hulu untuk produk baterai listrik.
Untuk keperluan tersebut, pihak Antam bahkan telah memastikan bakal melakukan pemisahan (spin off) anak usahanya di sektor pertambangan nikel, PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumber Daya Arindo (SDA). Dengan demikian, proses pendirian JV selanjutnya tidak akan melibatkan Antam, melainkan melalui NKA dan SDA.
Mencoba mengupas lebih jauh terkait langkah besar Antam dalam menggarap ceruk pasar tersebut, tim redaksi idxchannal.com berkesempatan berbincang dengan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk, Elisabeth RT Siahaan.
Berikut ini sebagian hal penting yang kami bahas dalam perbincangan tersebut.
Q: Selama ini Antam dikenal publik sebagai pemain utama di komoditas emas. Padahal seperti kita tahu, ada sejumlah komoditas lain yang juga digeluti oleh Antam. Bisa diceritakan komoditas apa sajakah itu, dan seperti apa kondisi bisnisnya saat ini?
Memang benar bahwa mungkin selama ini masyarakat hanya mengenal Antam melalui komoditas emasnya. Namun sekaligus juga informasi bagi yang belum tahu, bahwa Antam memiliki tiga komoditas utama, yaitu emas, nikel dan bauksit.