A: Kapan akan berakhir? Jawabannya, masih ada beragam hal yang harus kita cermati. Kami sendiri masih akan melihat perkembangan dalam jangka waktu enam bulan di paruh kedua tahun 2022 ini. Kami masih akan melihat volatilitas yang terjadi di pasar global dalam periode tersebut. Hal ini sejalan dengan sikap The Fed yang meski sudah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin, namun juga masih akan melihat data-data dan situasi lanjutan, apakah (dengan kenaikan 75 basis poin itu) inflasi sudah bisa terkendali? Ataukah kenaikan bunga masih kembali dibutuhkan pada meeting mereka di Bulan Agustus, September dan Oktober mendatang. Langkah mereka selanjutnya ini yang akan menjadi perhatian kami ke depan.
Walaupun sebenarnya kita juga sudah bisa melihat data PMI (Purchasing Manager’s Index) AS sudah mulai terkoreksi. Tapi kita masih akan melihat tren inflasi mereka ke depan seperti apa. Kalau memang sampai akhir tahun inflasinya benar-benar merangkak turun, kita juga perlu melihat apakah data job unemployment rate-nya juga akan naik. Karena secara demand harusnya bisa dikendalikan. Karena job scarcity (kelangkaan pekerjaan) yang ada saat ini terlalu tinggi. Ini juga menjadi concern, karena salah satu pendorong inflasi dapat melonjak terlalu tinggi, antara lain karena orang yang bisa masuk ke dunia kerja lebih sedikit dibanding job availability atau yang bisa dicreate di industri.
Poin-poin ini kita mau lihat dulu dalam paruh kedua tahun ini. Jika memang semua itu sudah bisa kita capai, maka Saya berharap di tahun 2023 mendatang, kita sudah bisa melihat kondisi yang jauh lebih baik dan stabil dibanding saat ini.
Q: Apakah kondisi positif itu masih mungkin untuk kita capai dalam waktu dekat? Karena seperti kita tahu, alih-alih berharap kondisi bisa segera membaik, sebagian pihak justru mulai berhitung tentang risiko terjadinya resesi di berbagai negara, yang dikhawatirkan bakal terus merembet dan menjurus pada terhadi resesi global. Apakah risiko resesi ini juga mungkin terjadi dalam pandangan BNP Paribas Asset Management?
A: Apakah masih ada ruang untuk kondisi saat ini dapat membaik? Ofcourse. Tentu saja masih ada peluang untuk menuju ke sana. Justru ini yang sedang kita upayakan secara bersama-sama. Lalu soal risiko terjadinya resesi, dalam pandangan kami memang situasi saat ini sedang tidak baik. But its not that bad. Kami justru cenderung melihatnya lebih pada potensi penurunan pertumbuhan ekonomi. Memang ada kontraksi namun tidak seburuk yang kita pikirkan. Poin-poin ini juga yang ingin kami pastikan dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Tapi untuk saat ini, probabilitas terjadinya resesi (global) menurut kami masih di bawah 50 persen. Kami masih cukup yakin ada harapan di depan sana yang perlu kita rawat dan usahakan bersama-sama. (TSA)