sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Interview with Leaders: Strategi Bangkit Unilever (UNVR) Pasca Pandemi

Economia editor Taufan Sukma/IDX Channel
16/06/2022 08:57 WIB
build something for our nation. For our country. Grow together for to be good together.
Interview with Leaders: Strategi Bangkit Unilever (UNVR) Pasca Pandemi (foto: MNC Media)
Interview with Leaders: Strategi Bangkit Unilever (UNVR) Pasca Pandemi (foto: MNC Media)

Q: Bagaimana caranya?

A: Perluasan cakupan pasar tadi. Bagaimana brand-brand kita yang sudah sangat kuat di segmen menengah, kita challenge untuk bisa penetrasi juga ke segmen middle up tadi. Misalnya di kategori pasta gigi, semua orang tahu bahwa brand Pepsodent itu sudah sangat kuat. Dari sana kami keluarkan juga Sensodyne, Pepsodent Gigi Berlubang dan semacamnya untuk segmen middle up tadi. Lalu di personal care kita juga ada Makarizo. Di middle kita punya Ponds, lalu kita luncurkan juga, misalnya, Ponds Gluta Serum. Ada banyak lagi. Intinya opsi kita ada dua untuk penetrasi ke segmen middle up, yaitu antara memanfaatkan brand-brand kita yang sudah demikian kuat di pasar, seperti Pepsodent dan Lifebuoy, atau mendatangkan brand-brand kuat dari luar (negeri) untuk ikut membantu kita di sini.

Q: Selain premiumisasi, apalagi strategi khusus UNVR untuk menjaga performa kinerja perusahaan agar tetap maksimal?

A: Secara garis besar kami memiliki lima strategi jangka panjang utama perusahaan. Premiumisasi ini salah satu diantaranya, bersama dengan diversifikasi portofolio kita dari segmen menengah yang selama ini menjadi kekuatan utama perusahaan. Selain itu kami juga memperkuat dan mengaktivasi potensi penuh dari brand-brand utama Unilever lewat inovasi terdepan untuk mendorong konsumsi konsumen. Kita tahu meski penguasaan pasar Unilever sudah besar, secara over all konsumsi masyarakat di Indonesia terhadap produk-produk kami masih cukup rendah. Sehingga kami masih sangat yakin bahwa ada room yang cukup untuk kami bisa bertumbuh lagi secara maksimal.
Misal untuk kategori pasta gigi, brand Pepsodent kita tahu kekuatannya sudah demikian besar di pasar. Tapi masih bisa kita maksimalkan lagi karena budaya kita masih sebatas sikat gigi sekali sehari. Makanya kita ada edukasi tentang standar sikat gigi minimal dua kali sehari. Lalu pentingnya sikat gigi di malam hari. Atau pemakaian moisturizer yang meskipun secara nilai sudah cukup bagus, tapi konsumsi di masyarakat juga belum maksimal. Masih banyak yang pakai moisturizer cuma untuk momen-momen tertentu yang penting-penting saja, sehingga pemakaiannya bisa jadi baru seminggu sekali atau malah sebulan dua kali.
Ini semua bisa kita push, selain tentunya untuk memaksimalkan kinerja perusahaan, ada value juga yang kita serve to customer, to people, community, to our nation untuk kebiasaan atau cara hidup yang lebih baik. 

Q: Selain premiumisasi dan maksimalisasi potensi konsumsi di masyarakat, apa lagi?

A: Masih ada tiga lagi, yaitu penguatan kepemimpinan di channel utama, yaitu GT dan modern trade serta e-commerce sebagai channel masa depan kita. Lalu menjadi pemimpin di digital and data driven capabilities, sambil tetap menjaga positioning Unilever sebagai yang terdepan dalam mewujudkan sustainable business, tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk share holder, untuk masyarakat dan tentunya to our country. Pada titik itu, kami sebagai market leader tidak lagi bicara soal penguasaan pasar saja, tidak lagi soal berebut ‘kue bisnis’ dengan kompetitor saja, melainkan yang Saya sampaikan di awal, we will grow together with Indonesian people, with the community, to build something for our nation. For our country. Grow together for to be good together. Itu target, cita-cita sekaligus tanggung jawab kami ke depan.

(TSA)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement