Rahmad: Saya tambahkan. Bicara soal harga komoditas, karena kami ini perusahaan transportasinya, bagian angkutannya, maka secara prinsip harusnya tidak terpengaruh secara langsung. Justru, cost untuk angkutan ini merupakan bagian dari cost operasional yang harus dipertimbangkan oleh pemilik komoditas itu sendiri.
Maka, ketika harga (komoditas) naik, pendapatan kami belum tentu ikut naik, karena untuk menaikkan tarif ke pelanggan, kami juga harus pertimbangkan banyak hal, seperti daya saing, service excellent, operational excellent dan sebagainya.
Tapi, begitu harga (komoditas) turun, maka justru banyak permintaan diskon dari klien agar mereka bisa adjust terhadap penurunan profit yang terjadi akibat turunnya harga (komoditas) tadi. Yang terjadi biasanya seperti itu.
T: Baik. Selanjutnya, kita coba mundur sedikit ke soal permintaan yang tinggi tadi. Saya penasaran, dengan permintaan yang tinggi, dengan tren pertumbuhan yang tadi dibilang sejak 2022 selalu melebihi target, lalu mengapa rencana penambahan armada di tahun ini hanya tiga unit saja? Apa kendalanya? Apakah soal harga yang tinggi, atau waktu pemesanan yang relatif lama, atau apa?
Laorentina: Ya memang kalau kita bicara demand, sudah pasti ada, dan tinggi. Tapi seiring lonjakan demand ini, jumlah pemain di (bisnis) pelayaran ini kan juga semakin banyak. Lalu seperti yang kita lakukan, masing-masing tambang itu biasanya lebih prioritaskan angkutannya dari grup sendiri.