Hasilnya, alhamdulillah, kami sudah mulai ekspansi ke beberapa wilayah juga. Jadi tidak lagi hanya di Kalsel (Kalimantan Selatan) karena tambang kami kan di sana. Kami sudah menuju ke Kaltim (Kalimantan Timur) juga. Lalu ke Sulawesi, ke Sumatera juga. Jadi scope kami bisa dibilang sudah nasional. Bahkan sudah ada beberapa (permintaan) ke internasional.
T: Dengan kinerja HAIS yang sudah berkembang sejauh itu, secara umum tantangan utama apa yang dirasakan di bisnis kargo dan curah kering ini? Apakah naik-turunnya prospek bisnis memang benar-benar melekat pada fluktuasi harga komoditas? Atau ada game changer yang lain?
Jayanti: Secara umum untuk (fluktuasi) harga (komoditas) sedikit-banyak pasti berpengaruh ya. Maka tantangan kami adalah bagaimana bisa me-manage cost efisiensi. Ini harus bisa kita manage dengan baik.
Karena tentu pergerakan harga ini di luar kendali kita, dan terkadang juga tidak bisa diprediksi. Ada sebagian faktor penentu harga yang bisa kita antisipasi, tapi ada juga sentimen-sentimen lain dari luar, yang sifatnya force majoure gitu, yang sama sekali di luar perkiraan kita.
Misalnya kondisi geopolitik di tingkat global. Semua orang tidak pernah memprediksi kapan perang akan terjadi. Jadi sifatnya tiba-tiba saja terjadi, dan itu mau tidak mau harus bisa kita antisipasi. Kita carikan exit plan-nya seperti apa.