sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia

Economics editor Salsa Nabila/SEO
27/10/2022 18:36 WIB
10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia menarik untuk dikulik kembali. Dan menjadi sejarah terburuk di dunia. Apa saja? Simak penjelasannya.
10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia. (FOTO: MNC Media)
10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia. (FOTO: MNC Media)

3. The Great Depression, 1929

Ini adalah depresi terpanjang dan paling parah dalam sejarah ekonomi global, berlangsung antara 1929 sampai pecahnya Perang Dunia II. krisis ini berawal ditandai dengan terpuruknya bursa Wall Street, yang menjadikannya sebagai keruntuhan paling dahsyat dalam sejarah pasar saham. Pada 29 Oktober 1929, USD10 miliar nilainya setara USD95 miliar untuk saat ini, yang lenyap ditelan bumi.

Pada tahun-tahun menjelang Selasa Hitam (Black Tuesday), bursa saham Dow terlahir banyak jutawan. Pasar saham menjadi hobi bagi investor bodoh yang siap memborong saham perusahaan (banyak fiktif) tanpa mempelajari rekam jejaknya.

10 Krisis Moneter Terburuk Sepanjang Sejarah Dunia. (FOTO: MNC Media)

4. Krisis Minyak, 1973

Karena dibayang-bayangi perang Yom Kippur antara Suriah dan Mesir melawan Israel, OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia) minyak dijadikan sebagai senjata dengan cara melakukan embargo minyak terhadap pihak yang mendukung Israel. Biaya minyak mentah meningkat sementara produksi dipangkas, terutama untuk AS dan Belanda. 

Memang Embargo hanya berlangsung selama lima bulan, tetapi efeknya terus dirasakan hingga saat ini. Pasar Saham New York kehilangan mencapai USD97 miliar. 

5. Senin Hitam (Black Monday)

Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan terjadinya Senin Hitam (Black Monday) pada 19 Oktober 1987. Perdagangan program, perselisihan kebijakan moneter serta kekhawatiran akan inflasi, semuanya digadang-gadang menjadi penyebab krisis ini. 

Namun, jelasnya secara tiba-tiba miliaran USD hilang dari pasar saham seluruh dunia. Hong Kong kehilangan 45,8% dari total nilai sahamnya, Inggris kehilangan 26,4%, Australia lenyap 41,8% dan Selandia Baru drop hingga 60%. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement