6. Krisis Moneter Asia Tenggara, 1997
Berawal dari banyak pengamat mengatakan bahwa perekonomian Asia sebagai Macan Asia yang sedang bangkit dan segera menggantikan dominasi ekonomi barat. Tetapi, tidak butuh waktu lama untuk membalikkan pujian tersebut menjadi bencana besar yang dimulai pada Juli 1997.
Krisis Moneter Asia Tenggara terjadi pada 1997, krisis ini berawal dari hilangnya kepercayaan investor dengan mata uang Asia. Makan, terjadilah efek domino, dimulai dari Thailand dan meluas ke Filipina, Hong Kong, Malaysia dan Indonesia dan terus menyebar hingga memicu krisis global.
Di pasar saham Thailand terkoreksi 75%, Hong Kong 23% dan Singapura anjlok hingga 60% serta nilai tukar Rupiah terdevaluasi hingga 90%.
7. Krisis Rubel, 1998
Krisis Rubel yang terjadi di Rusia karena korupsi, kebijakan reformasi ekonomi yang tidak efektif, devaluasi nilai Rubel, dan ketidakstabilan politik jadi membawa Rusia ke dalam krisis moneter masif.
Selain itu, posisi Rusia sebagai eksportir sepertiga dari jumlah minyak dan gas di dunia, menyebabkan Rusia sangat rentan terhadap terjadinya fluktuasi harga minyak. Saat investor asing menarik uangnya keluar dari Rusia, bank menjadi lumpuh dan dengan terpaksa harus meminjam dengan IMF.
8. "Dekade yang Hilang" Jepang 1990-2000
Terjadi runtuhnya gelembung aset (asset bubble) di Jepang pada 1991 menyebabkan pertumbuhan ekonomi rendah dan berkepanjangan hingga pada 2000. Itulah penyebab melemahnya ekspansi ekonomi sepanjang 1990an, menjadikannya satu dekade yang hilang. Jepang beruntung dapat menghindari depresi, namun efek di 1991 tersebut masih terasa sampai saat ini.
Krisis ini terjadi penyebab sebenarnya adalah akibat tidak sehatnya spekulasi, tingginya angka kredit dan rendahnya tingkat suku bunga. Saat pemerintah mencoba mengendalikannya, kredit semakin sulit didapat dan penyertaan modal turun sangat drastis.
9. Resesi hebat, 2008
Berawal dari bangkrutnya Bank Lehman Brothers pada 2008, Bank ini memiliki aset bernilai USD600 miliar menjadi simbol dimulainya krisis moneter paling dramatis sejak masa Depresi Hebat. Penyebab Depresi Hebat ini berkaitan dengan di de regulasinya beberapa kebijakan sektor keuangan, kebijakan moneter yang buruk dan hancurnya ekonomi internasional akibat tingkat utang tinggi di sektor publik dan swasta.
Dampak yang disebabkan krisis ini sangat hebat. Bahkan, sampai Maret 2009, 45% dari kekayaan global telah lenyap akibat krisis ini.
10. Krisis Utang Sovereign Eropa, 2009 hingga saat ini
Krisis moneter ini terjadi berlangsung sampai hari ini dan tidak ada seorang pun tahu sampai kapan krisis moneter ini akan berakhir. Kini, pasar makin khawatir terhadap kemampuan sejumlah negara, khususnya Yunani, Irlandia, Spanyol, Portugal, dan Italia, untuk membayar utang mereka.
Bank-bank Internasional yang terlibat terus memberi utang terhadap negara-negara ini, hal tersebut diduga semakin membuat jatuhnya pasar.
Demikianlah pembahasan mengenai 10 krisis moneter terburuk sepanjang sejarah dunia. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk Anda.