Permintaan selanjutnya, yaitu agar Indonesia melakukan penyesuaian harga gas industri untuk produksi. Sebab saat ini, investor Taiwan mengeluhkan harga gas industri yang dinilai terlalu tinggi yaitu di atas USD12 per Million British Thermal Unit (MMBTU).
"Saya katakan kalau harganya USD9 per MMBTU, itu rata-rata industri dapat segitu. Jadi kalau mereka dapat di atas itu, mereka mesti sampaikan ke pemerintah, nanti pemerintah panggil lah itu, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) atau siapa," tutur Airlangga.
Dengan adanya empat permintaan itu, pemerintah akan mempertimbangkan dan mendiskusikan lebih lanjut pada pertemuan dengan delegasi Taiwan tersebut.
Namun, dia memastikan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong industri tekstil dalam negeri.
(NIA DEVIYANA)