IDXChannel - Maskapai Qantas Airways memutuskan untuk meliburkan atau merumahkan 2.500 karyawannya tanpa gaji selama dua bulan. Ini dalam rangka kebijakan covid-19 terbaru di Australia.
Keputusan tersebut akan berdampak langsung bagi para pilot domestik, kru kabin, dan pekerja bandara, yang sebagian besar berada di New South Wales, kata maskapai penerbangan tersebut pada hari Selasa seperti dilansir dari Reuters (3/8/2021). Mereka juga meyakinkan bahwa tidak akan melakukan pengurangan karyawan.
Qantas telah beroperasi hampir 100% dari kapasitas terbang domestik seperti masa sebelum pandemi pada bulan Mei. Kemudian menurun menjadi kurang dari 40% pada bulan Juli akibat lockdown demi mengurangi cepatnya penyebaran varian Delta.
Kota yang paling padat penduduknya, Sydney, terkena dampak infeksi dan akan tetap diisolasi setidaknya selama tiga setengah minggu di tengah-tengah dorongan untuk vaksinasi COVID-19 secepat mungkin.
"Berdasarkan kasus terkini, masuk akal berasumsi Sydney akan ditutup setidaknya selama dua bulan lagi," eksekutif kepala Qantas Alan Joyce.