Meski begitu, perkara perizinan dan prosedur karantina di dalam negeri yang menyebabkan keterlambatan kedatangan pangan dasar tersebut.
"Tapi ternyata jaminan sampai ke Indonesia dan bisa diterima atau bisa dibongkar karena karantinanya belum ada, belum terbit, masalahnya di situ," kata dia.
Ihwal pelaksanaan atau realisasi impornya, Buwas enggan mengutarakan waktu pastinya. Justru dia mengeklaim sudah melakukan proses uji coba produksi kedelai dan hasilnya memuaskan dan bisa diterima para pengrajin tahu dan tempe.
Bulog akan bermediasi terkait harga kedelai dari negara yang dimaksudkan. "Nah, sekarang tinggal kita pastikan dari negara itu supaya kualitas dan kuantitas harganya sampai di kita berapa itu," ucapnya.
(DES)