"Dalam kondisi seperti itu (harga komoditas yang menyusut), artinya aspek penerimaan yang melonjak cukup tinggi mungkin tidak terjadi di tahun 2023, disana pemerintah harus berfikir keras penerimaan dari mana, ketika komoditas tidak lagi menjadi 'vaksin' tambahan untuk APBN" kata Eko.
Menurutnya ketika resesi telah terjadi di level global, maka yang akan menjadi tumpuan pendapatan negara adalah faktor domestik. Sehingga pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat agar tidak tergerus.
"Terutama dari sisi daya beli masyarakat, agar dia tidak mengurangi konsumsinya, sehingga pemerintah masih mendapatkan PPN kalau daya beli masyarakat terjaga," kata Eko.
Salah satu upaya untuk menjaga daya beli masyarakat adalah dengan mengatur kebijakan fiskal. Sebab ketika daya beli masyarakat ini terjaga dengan baik maka ada industri yang terus berjalan karena masih ada permintaan
"Tapi kemungkinan kita tidak mencapai resesi, tetapi memang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tahun depan itu sepertinya agak sulit," pungkasnya.