IDXChannel - Pembentukan Kementerian Investasi yang telah disetujui DPR tidak menjadi jaminan investasi di Indonesia akan melonjak. Pasalnya, masih banyak hambatan dalam berinvestasi di Indonesia, mulai dari pungli hingga mahalnya biaya logistik.
Ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara mencatat, hambatan utama investasi di Indonesia saat ini perihal kondisi di lapangan. Dia mencontohkan seperti mahalnya biaya logistik, infrastruktur yang tidak terintegrasi, perkara pungutan liar (pungli), hingga kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan industri.
"Disini bottleneck atau hambatannya ada di lapangan, misalnya soal biaya logistik mahal, infrastruktur tidak terintegrasi, sampai ke pungli dan kurangnya sdm yang dibutuhkan industri. Jadi ga ada jaminan investasi naik signifikan pasca jadi kementerian," ujar Bhima saat dihubungi, Senin (12/4/2021).
Dalam catatannya, masalahnya investasi bukan saja strategi menggaet calon investor lewat promosi, tapi yang terpenting adalah followup dari komitmen ke realisasi investasi itu sendiri.
Disisi lain, keberadaan kementerian baru Justru membuat pemerintah menggelontorkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan nilai jumbo untuk mendorong capital expenditure (Capex) dan Operating Expenditure (Opex).