sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada Tarif Impor, Johnson & Johnson Pilih Investasikan USD55 Miliar di Pabrik AS

Economics editor Nia Deviyana
23/03/2025 18:30 WIB
Johnson & Johnson (J&J) bakal meningkatkan investasinya di AS sebesar 25 persen menjadi lebih dari USD55 miliar untuk empat tahun ke depan. 
Ada Tarif Impor, Johnson & Johnson Pilih Investasikan USD55 Miliar di Pabrik AS. Foto: MNC Media.
Ada Tarif Impor, Johnson & Johnson Pilih Investasikan USD55 Miliar di Pabrik AS. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Johnson & Johnson (J&J) bakal meningkatkan investasinya di AS sebesar 25 persen menjadi lebih dari USD55 miliar untuk empat tahun ke depan. 

Ancaman bea masuk impor obat oleh pemerintahan Trump membuat perusahaan memilih memperluas operasi manufakturnya di dalam negeri ketimbang negara lain. 

Raksasa farmasi tersebut mengumumkan rencana untuk membangun empat pabrik baru sebagai bagian dari investasinya. Salah satunya akan didirikan di Wilson, North Carolina, tempat mereka secara resmi memulai pembangunan pada Jumat. 

J&J tidak mengungkapkan lokasi pembangunan tiga pabrik lainnya.

Setidaknya dua investor mengatakan bahwa sebagian besar investasi ini sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya.

"Angka USD55 miliar itu juga mencakup sebagian dari pengeluaran rutin tahunan mereka untuk penelitian & pengembangan (R&D) serta teknologi informasi (IT). Jadi, mereka memasukkan banyak hal untuk mencapai angka besar yang mencolok," kata Manajer Portofolio di Gabelli Funds, Jeff Jonas, yang memiliki saham di J&J dilansir CTVNews, Minggu (23/3/2025).

J&J bukan satu-satunya yang menambah investasinya. Perusahaan-perusahaan AS seperti Eli Lilly dan Apple sedang berinvestasi dalam produksi domestik di tengah dorongan pemerintahan Trump untuk meningkatkan manufaktur di dalam negeri.

Lilly baru-baru ini berkomitmen untuk menginvestasikan USD27 miliar dalam pembangunan pabrik di AS selama lima tahun guna mengurangi dampak dari potensi tarif 25 persen pada impor farmasi.

Bea masuk yang diusulkan ini dapat memengaruhi perusahaan seperti J&J dan Pfizer, karena mereka memiliki operasi luas di luar AS.

Apple juga berencana untuk menginvestasikan USD500 miliar di AS selama empat tahun, meskipun jumlah ini mungkin mencakup komitmen yang sudah ada sebelumnya.

"Dalam jangka pendek, mereka mencoba melobi agar mendapat pengecualian tarif. Dalam jangka menengah dan panjang, semua orang semakin beralih ke strategi manufaktur lokal. Bahkan jika ada kesepakatan tarif, era perdagangan bebas dan globalisasi tanpa batas sudah berakhir," kata Jonas.

Menurutnya, tarif kemungkinan tidak akan berdampak pada bisnis obat-obatan J&J, tetapi bakal memberi dampak kecil pada unit perangkat medisnya.

J&J, perusahaan farmasi terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, mengatakan bahwa mereka sudah memiliki lebih banyak fasilitas manufaktur di AS dibandingkan di negara lain. Perusahaan juga berencana memperluas lokasi produksinya di AS serta membangun infrastruktur penelitian dan pengembangan baru.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement