sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Agar Koperasi Raih Untung, Menteri Teten Populerkan Budidaya Rumput Laut

Economics editor Rina Anggraeni
23/05/2021 10:37 WIB
Agar koperasi di NTT juga bisa mendapatkan untung, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ingin mereka memanfaatkan potensi laut di Indonesia.
Agar Koperasi Raih Untung, Menteri Teten Populerkan Budidaya Rumput Laut. (Foto: MNC Media)
Agar Koperasi Raih Untung, Menteri Teten Populerkan Budidaya Rumput Laut. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Agar koperasi di NTT juga bisa mendapatkan untung, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, ingin mereka memanfaatkan potensi laut di Indonesia. Salah satunya adalah menumbuhkan budidaya rumput laut.

"Lautan NTT kaya, manfaatkan dengan membuat produk unggulan kelautan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga sudah dikelola oleh koperasi dan itu harus terus dimaksimalkan," kata Teten di Jakarta, Minggu (23/5/2021).

Teten menambahkan, kekayaan laut di NTT seharusnya bisa menjadi usaha produktif yang memberikan kesejahteraan bagi anggota koperasi dan masyarakat. 

"Kita memanfaatkan kekayaan laut untuk mendorong skala bisnis koperasi sekaligus ikut meningkatkan kualitas SDM masyarakat," katanya.

Teten mencontohkan budidaya rumput laut yang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dengan pemeliharaan tidak terlalu sulit. Bahkan rumput laut memiliki berbagai nilai tambah jika diolah menjadi tepung bahkan dapat diekspor ke luar negeri. 

"Rumput laut untungnya berkali-kali lipat dibandingkan garam. Dapat diolah menjadi tepung dan diekspor," ujarnya. 

Sebelumnya, Teten telah menegaskan KSP perlu melakukan transformasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif di sekitarnya. Seharusnya usaha produktif sektor kelautan menjadi fokus dari KSP di NTT.

MenkopUKM mendorong transformasi KSP membiayai sektor produksi setelah melihat fakta terjadinya over likuiditas di KSP. Dia mengatakan 59 persen koperasi di Indonesia adalah Koperasi Simpan Pinjam, namun banyak yang mengalami over likuiditas dan membatasi pembayaran iuran keanggotaan.  

MenkopUKM juga mendorong koperasi bertransformasi menjadi koperasi modern. Transformasi mulai dari pengelolaan hingga manajemen dan menggunakan teknologi untuk tumbuh menjadi koperasi kelas nasional. 

Teten menegaskan, untuk mengembangkan koperasi di Indonesia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Investasi dalam menjajaki kerja sama dengan koperasi besar di luar negeri untuk berinvestasi di sektor produksi dan bekerja sama dengan koperasi di Indonesia. 

"Kerja sama ini penting dalam rangka alih teknologi dan pengetahuan agar koperasi kita menjadi koperasi kelas dunia," katanya. (TYO)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement