"Produktivitas kedelai kira-kita 2 ton per ha. Jadi untuk memproduksi 2 juta ton kedelai untuk mengganti impor, perlu disediakan 1 juta hektare lahan," jelas Bayu.
"Atau kalau mau diusahakan panen 2 kali setahun, setidaknya harus ada tambahan lahan dengan kualitas baik seluas 500 ribu hektare," tambahnya.
Bayu mengungkapkan, kualitas kedelai di dalam negeri sebenarnya sudah bagus dan segar-segar. Meski demikian, disebutnya, kedelai dalam negeri tidak seragam baik dalam besaran butirannya, ukurannya, maupun warnanya.
"Jadi, kedelai dalam negeri biasanya dipakai untuk tahu, oncom, kecap dan produk lain yang pengolahannya dengan cara biji kedelai dihancurkan, di 'crushing'. Sedangkan untuk tempe, keripik dan sejenisnya menggunakan kedelai impor yang seragam dan penampilannya bagus," paparnya. (TYO)