Lebih lanjut, dr. Fajri mengatakan bahwa dirinya membutuhkan data yang jelas dan lengkap untuk bisa menginterpretasikan kasus terkait GeNose. Kasus ini masih menunggu tanggapan dari regulator Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) atau mungkin lembaga lain yang lebih berwenang.
“Kalau Pak Ahmad bilang GeNose harus di stop, ya itu opini beliau. Kalau saya, butuh data lebih lanjut untuk bisa menilai bagaimana sebenarnya. Selama tidak ada data dan klarifikasi bagaimana kita bisa menilai efikasi dan elemen yang terkait GeNose ini,” tuntasnya. (RAMA)