Menurut dia, berbagai lembaga memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat di 2023, sehingga kita harus tetap waspada dan antisipatif untuk menghadapi berbagai risiko ke depan.
Mengawali tahun 2023 pada Triwulan I inflasi IHK tercatat melandai ke bawah 5 persen (yoy). Pada Maret inflasi tercatat sebesar 4,97 persen (yoy), menurun dibanding bulan Februari yang sebesar 5,47 persen (yoy). Capaian inflasi Maret didukung pergerakan dari seluruh komponen baik inflasi AP, VF maupun inti yang mengalami penurunan secara yoy.
"Untuk itu, Pemerintah bersama Bank Indonesia bekerja sama menerapkan baruan kebijakan fiskal, moneter dan sektor rill yang fleksibel, responsif serta akomodatif, " jelas dia.
Menurut dia, realisasi inflasi IHK pada 2022 tercatat sebesar 5,51 persen (yoy), lebih rendah dari consensus forecast 6,5 persen (yoy). Capaian ini tidak terlepas dari extra effort yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID untuk mengendalikan inflasi volatile food (VF) di tengah peningkatan Administered Prices (AP). (RRD)