IDXChannel - Doris Oduro duduk di toko kecilnya yang hampir kosong di Odorkor, pinggiran ibu kota Ghana, Accra. Ibu tunggal dua anak itu merasa frustasi.
Setelah 15 tahun berbisnis, dia sekarang mempertimbangkan untuk tutup karena dia tidak dapat mengisi kembali tokonya karena tingginya biaya hidup.
"Saya mengalami kerugian besar," kata Oduro, 38 dilansir melalui Aljazeera, Senin (2/1/2023). Dia menjual barang-barang impor, termasuk jus, biskuit, minuman ringan, perlengkapan mandi, dan permen, tetapi krisis ekonomi Ghana berdampak besar pada bisnisnya.
"Harga barang terus melonjak, dan itu mempengaruhi modal pokok saya," katanya. "Saya ingin menutup toko saya dan mencari hal lain untuk dilakukan. Segalanya sulit bagi saya karena saya tidak dapat mempertahankan bisnis dan saya memiliki keluarga untuk dipertahankan."
Ghana, negara yang pernah digambarkan sebagai bintang bersinar Afrika oleh Bank Dunia, memiliki ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia pada 2019 setelah menggandakan pertumbuhan ekonominya.