Dalam periode 2017-2022, dia mencatat bahwa realisasi PNBP tertinggi adalah di tahun 2022 sebesar Rp588,3 triliun sebagai realisasi sementara. Fluktuasi pertumbuhan PNBP ini terutama dipengaruhi perkembangan harga komoditas minyak mentah, mineral batu bara, dan crude palm oil (CPO).
"Di tahun 2022, kita lihat rasio PNBP terhadap PDB mencapai 3,32% dari . Ini menunjukkan perlahan adanya tren kenaikan, dari rasio yang sebelumnya 2,29% (2017), 2,76% (2018), 2,55% (2019), 2,23% (2020), dan 2,70% (2021)," ungkap Isa.
Untuk tahun 2023, dia mengatakan jikalau seandainya turun dari 3,32%, sepatutnya tidak turun terlalu tajam. "Kita lihat fluktuasi akan tetap terjadi, tetapi kita jaga agar penurunannya tidak terlalu tajam. Ini yang menjadi motivasi kami untuk mengelola PNBP ini," ujarnya.
(FRI)