IDXChannel - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menarik semua produk rokok elektrik JUUL di pasaran.
Hal ini sebagai upaya tindak lanjut dari peredaran 'rokok alternatif' tersebut yang mengancam generasi muda.
Keberadaan rokok elektrik dianggap bisa merusak generasi muda di Amerika Serikat secara khusus, karena rokok jenis tersebut dinilai tetap menyebabkan kecanduan dan memengaruhi kesehatan. Hal tersebut pun dibenarkan oleh laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Februari 2020.
Dalam pernyataannya, WHO menerangkan kalau secara global terdapat 1,1 miliar perokok dewasa yang mana 60 persen di antaranya ingin atau berniat berhenti. Mereka kebanyakan menggunakan rokok elektrik sebagai cara untuk berhenti menghisap rokok konvensional, tapi sayangnya bukti ilmiah masih belum meyakinkan mengenai manfaat dari rokok elektrik tersebut.
Terlebih, banyak bukti yang menerangkan bahwa rokok elektrik punya efek buruk yang tak jauh berbeda dengan rokok konvensional. Salah satu aspek penilaiannya ada ada aerosol rokok elektrik yang tetap mengandung bahan kimia beracun, termasuk nikotin dan zat yang dipercaya menyebabkan kanker.