Sejauh ini, tambah Joni, KAI telah memetakan 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Sekalipun masih ratusan, namun Joni menyebut jumlahnya berkurang 30 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 345 titik rawan. Berbagai perbaikan yang sudah KAI lakukan di antaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.
Selain itu, mencegah adanya pohon tumbang di sepanjang rel kereta pihaknya sejak Oktober 2021 KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
“Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah,” tutup Joni. (NDA)