Dia menyebutkan bahwa memang ada beberapa kewajiban dan pos pembayaran yang baru jatuh tempo di periode ini.
Baca Juga:
"Misalnya beberapa pelunasan kompensasi atau subsidi, ini yang jatuh tempo dan kemudian membuat APBN menjadi defisit," ungkap Teuku.
Selain itu, dia juga menyoroti soal porsi dari komoditas yang tidak sebesar sebelumnya.Jika dilihat defisitnya, menurut Teuku ini masih dalam target pemerintah dan juga masih cukup rendah.
"Ini bukanlah sesuatu hal yang mengkhawatirkan, dan kalau kita lihat juga, tahun anggaran 2022 ini sudah hampir berakhir, dilihat dari target pemerintah ini masih 'within the target' dan masih sangat baik," pungkas Teuku. (NIA)