Dengan kondisi petani tembakau saat ini, Agus berharap pemerintah bisa lebih menaruh perhatian. Sebab, bagaimana pun juga, petani tembakau tetap warga negara Indonesia yang taat pajak, dan taat konstitusi.
"Sejelek-jeleknya kami walaupun sering dituduh menjadi pembunuh massal tapi kami juga warga negara Indonesia. Dan kami hidup di sini juga taat bayar pajak, taat konstitusi, taat apapun itu. Jadi tolong perhatikan kami," ungkapnya.
Terakhir, ia menyampaikan, terkait kebijakan, APTI meminta pemerintah untuk diikutsertakan dalam membuat formulasi kebijakan, sehingga keputusan itu tidak sepihak yang di mana pada ujungnya para petani dirugikan.
"Jangan beralasan dengan mengakomodir kepentingan anti rokok. Jadi dengarlah kami, jangan sepihak. Bahwasanya negara butuh uang untuk bangun infrastruktur kami juga tahu. Ini duit nggak kecil ya ini tuh duit cukai. Tidak perlu bangun perusahaan negara juga sudah untung banyak," tutupnya. (RRD)