Selain itu, diperkirakan lebih dari 46 juta metrik ton kapasitas produksi baja juga direncanakan diinvestasikan di ASEAN dengan China sebagai investor terbesar yang menyumbang 41 juta metrik ton kapasitas produksi baja di periode hingga 2030.
“Hal ini akan menurunkan gap supply-demand baja dan impor baja sebesar 35-44 persen di tahun 2030,” ujar Silmy, Jumat (18/11/202).
Menurut data World Steel, produksi baja dunia sudah meningkat 10 kali lipat sejak 1950. Khusus wilayah ASEAN, produksi baja mentah di ASEAN meningkat 2,7 kali lipat menjadi sebanyak 32 juta metrik ton selama 1 dekade hingga 2021.
Di saat bersamaan, produksi bahan baku baja pig iron juga meningkat mencapai 23 juta metrik ton hingga periode 2021. Silmy mencatat produksi baja yang diperkirakan tumbuh 1 persen setiap tahunnya selama 30 tahun ke depan akan mencapai jumlah produksi baja sebanyak 2,2-2,4 miliar metrik ton pada 2050.