IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat total aset perusahaan pelat merah saat ini mencapai USD652 miliar atau setara Rp 10.000 triliun.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, jumlah aset bernilai jumbo itu membuat perseroan negara lebih besar dari Temasek Holdings Limited, yaitu BUMN Singapura, dan menjadi salah satu portofolio terbesar di Asia.
"Saat ini Kementerian BUMN itu mempunyai aset USD652 billion. Jadi kita ini sudah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (6/10/2023).
Adapun, jumlah aset BUMN tersebut naik signifikan dari posisi aset perseroan pada 2020 yang berada di angka Rp 8.978 triliun.
Perusahaan Raksasa di Asia
Tak hanya itu, hingga 2022 BUMN juga berhasil membukukan profit sebesar USD20,6 miliar atau setara Rp 318,9 triliun. Tiko memastikan nilainya akan naik hingga akhir tahun ini.
"Tapi yang menarik, profitnya. Profitnya tahun lalu sudah mencapai USD20,6 billion dan tahun ini insyaallah akan meningkat lagi," bebernya.
Dari aset hingga profit yang dibukukan BUMN, lanjut Tiko, membuat BUMN menjadi perusahaan raksasa di level Asia. "Artinya apa? Kita ini sudah menjadi portofolio besar dengan skala usaha yang raksasa. Dan ini return-nya juga sudah baik," pungkasnya.