"Peta jalan ini pada prinsipnya ingin meletakkan berbagai aspek/kepentingan pada titik kesetimbangan yang disepakati oleh para pihak, terutama bagaimana menjaga eksistensi dan keberlanjutan usaha IHT di sepanjang rantai pasok dari hulu hingga hilir, pengendalian aspek kesehatan, penyerapan tenaga kerja dan penerimaan negara," ujar Putu, Jumat (15/7/2022).
Menurut Putu, IHT merupakan produk yang memiliki eksternalitas negatif (aspek kesehatan), namun di sisi lain IHT juga memiliki dampak positif bagi perekonomian. Dari segi penerimaan negara yang cukup besar, di mama kontribusi dari cukai dan pajak IHT sekitar 10 persen dari APBN, serta penyerapan tenaga kerja dari hulu hingga hilir.
"Untuk tujuan roadmap masih dibahas dalam proses perumusan. Tapi pada intinya adalah mendapatkan titik keseimbangan antara aspek positif dan aspek negatif, yang disepakati oleh para pihak (stakeholders)," paparnya.
Roadmap IHT, nantinya memuat beberapa program, sasaran, strategi target dan rencana aksi. "Untuk tembakau yang bertanggung jawab menyiapkan konsep/usulan dari Kementan, sebaiknya ditanyakan langsung kepada Kementan," ungkapnya.
Putu mengungkapkan sektor IHT merupakan salah satu industri yang sangat tergantung dari kebijakan. Oleh karena itu, prospek IHT sangat dipengaruhi oleh kebijakan yang dipilih atau disepakati oleh para pihak pada titik mana kesetimbangan itu diletakkan.