sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Badai Sitokin Ancam Penderita Komorbid dan Anak Muda, Begini Cara Mencegahnya

Economics editor Mohammad Yan Yusuf
31/08/2021 21:02 WIB
Badai sitokin masih menjadi momok mengerikan bagi para pasien Covid-19, terutama yang punya komorbid. Tak cuma pasien dengan komorbid, anak muda jadi sasaran.
Badai Sitokin Ancam Penderita Komorbid dan Anak Muda, Begini Cara Mencegahnya(Dok.MNC Media)
Badai Sitokin Ancam Penderita Komorbid dan Anak Muda, Begini Cara Mencegahnya(Dok.MNC Media)


"Kita tau anak anak tidak kena covid ringan, makin dewasa makin terkena badai sitokin, terutama yang umurnya diatas 55 tahun lebih. Karena itu kami antisipasi lagi kepada usia lanjut," tuturnya.
Kondisi ini tak lepas dari kondisi tubuh kita. Sebab menurutnya semakin meningginya usia, membuat kemampuan sel untuk merugulasi penyakin makin kacau karena usia yang makin lanjut," tuturnya.
Selain itu, pada kondisi pasien yang alami komorbid dampak sitokin akan lebih tinggi dan lebih dramatis kondisi ini membuat pasien akan alami penurunan daya tahan tubuh dan mengancam fatalitas si pasien.


Negatif Covid
Disisilain sekalipun hasil swab menunjukan negatif, mantan penderita Covid-19 diminta tak terlena. Pasalnya, badai sitokin bisa akan tetap bermasalah dan bisa sewaktu waktu muncul.
Karena itulah dalam penanganan pasien Covid-19 tak hanya soal mengatasi virus yang kian menjangkit, pemantauan terhadap badai sitokin wajib dilakukan sehingga ancaman hiperpabulasi (pengentalan darah berlebihan) tak terjadi.

Pasalnya apabila kondisi badai sitikon terjadi, maka akan membuat penderita Covid-19 kian panjang mulai hingga 1,5 bulan lamannya. Serangan jantung mendadak tanpa demam bisa terjadi.
"Kesimpulan saya, pemeriksaan pengentalan darah yang menjadi kuncinya. Masih ada peradangan tidak, nafasnya masih ada tidak, paru paru didengarkan. Untuk menguatkan kecurigaan sitokinnya masih tinggi," tuturnya.
Termasuk kepada anak muda yang cenderung lebih kuat imunnya. dr Ceva mengingatkan agar masyarakat berumur 20-30 tahun wajib berhati hati, pemeriksaan awal harus dilakukan, sebab di umur segitu penyakit penyerta cenderung tak terkontrol.

Sarankan dirawat
Karena itu apabila ada dugaan adanya komorbid dengan melihat kondisi gula darah dan tensi tinggi, dr Ceva menyarankan agar melakukan perawatan. Sehingga penanganan tidak hanya masalah Covidnya melainkan penyakitnya. Namun bila gejala ringan dan tak memiliki komorbid, dr Ceva menyarankan agar tetap di rumah.
"Makanya saya bilang laporkan secara rutin orang yg itu. Sehingga ada tanda tanda tertentu, antisipasi rawat di rumah," katanya.

Pencegahan Badai Sitikon
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya badai sitikon, penderita Covid diwajibkan melakukan observasi di awal. Konsumsi vitamin seperti vitamin D dan C hingga mineral zink wajib dilakukan pada awal awal terkonfirmasi positif. Termasuk melalui vaksin, hal ini untuk mencegah agar tak terlalu buruk saat terpapar virus sehingga saat terkena badai sitikon bisa diatasi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement