sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bahas Penguasaan Pasar Data Center Asia Tenggara, Erick: Mitratel Sudah Lakukan

Economics editor Anggie Ariesta
05/09/2023 18:52 WIB
Erick mengaku telah mendorong jajaran BUMN lainnya untuk juga meretas asa serupa dengan menjalin kerja sama dengan mitra di Asia Tenggara.
Bahas Penguasaan Pasar Data Center Asia Tenggara, Erick: Mitratel Sudah Lakukan (foto: MNC Media)
Bahas Penguasaan Pasar Data Center Asia Tenggara, Erick: Mitratel Sudah Lakukan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia menegaskan tekad sekaligus keyakinannya untuk dapat menguasai pasar Asia Tenggara di berbagai ceruk industri.

Salah satunya di bidang data center, yang dinilai sejalan dengan perkembangan ekonomi digital Indonesia sebagai pemain terbesar di level regional.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menindaklanjuti pernyataan Presiden Joko Widodo, yang menyebut adanya 73 proyek potensial dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, di Jakarta.

Keseluruhan proyek potensial tersebut diyakini memiliki nilai bisnis mencapai USD17,8 miliar. Dengan asumsi nilai tukar Rp15.200 per dolar AS, nilai tersebut setara dengan Rp270,5 triliun.

Dalam upaya menguasai pasar Asia Tenggara, menurut Erick, pada dasarnya sudah mulai dilakukan oleh sejumlah perusahaan nasional, dengan telah banyak berkiprah dan menjadi menjadi pemain besar di level regional.

"Misalnya saja ada Mitratel (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk/MTEL). Mereka saat ini sudah menjadi perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara," ujar Erick, dalam konferensi pers AIPF, Selasa (5/9/2023).

Melihat kondisi tersebut, Erick mengaku telah mendorong jajaran BUMN lainnya untuk juga meretas asa serupa dengan menjalin kerja sama dengan mitra di Asia Tenggara.

Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain data center yang besar di kawasan Asia Tenggara.

"Nah kalau data centernya kita nggak siap, kan ini juga akan jadi masalah ke depan. Itu salah satunya, bagaimana partnership Telkom dan Telkomsel, (lebih mengarah) kepada partner-partner yang ada di Asia Tenggara," tutur Erick.

Secara umum, dari seluruh proyek potensial yang tersedia, Erick menyebut bahwa Indonesia telah memilih untuk fokus pada empat bidang utama, yang salah satunya adalah pasar data center.

Pilihan tersebut tak lepas dari perkembangan ekonomi digital nasional yang diyakini bakal terus tumbuh menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Erick mencontohkan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang kini sedang fokus berinvestasi secara maksimal guna memastikan penguatan kualitas industri data center nasional.

Di sisi lain, Erick juga tak ingin Indonesia nantinya hanya menjadi pasar bagi produk-produk negara lain.

Justru dengan tersedianya pasar yang besar di dalam negeri, Indonesia dinilai harus bisa bersaing secara global.

"Ini harus kembali kita (tegaskan). Jangan sampai kita hanya jadi market, tapi justru bagaimana market kita yang besar ini bisa kita pakai untuk juga kembali bersaing secara global," ungkap Erick.

Hal ini, lanjut Erick, tidak lepas dari tujuan utama pemerintah yang bertekad mendorong agar lebih banyak lagi BUMN yang bisa bersaing secara global.

"Ke depan BUMN ini untuk 2024-2034 kita ingin terus dorong agar makin banyak yang bisa bersaing di level global," tegas Erick. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement