Lebih lanjut Bahlil menerangkan, ke depan bukan hanya hasil tambang yang akan didorong untuk melakukan hilirisasi, tetapi berbagai komoditas lain akan dilakukan hal serupa.
Dia mencontohkan nikel yang telah berhasil dilakukan hilirisasi dan menciptakan nilai tambah. Bahlil menyebut nilai ekspor nikel melejit setelah dilakukan penghentian ekspor bahan mentah.
"Nikel tahun 2017-2018 kita melarang ekspor, total ekspor nikel kita waktu itu hanya 3,3 miliar dolar AS. Begitu kita larang ekspor, kita bangun hilirisasi, sekarang nilai ekspor kita sudah mencapai 30 miliar dolar AS, naiknya 10 kali lipat ketimbang kita belum melakukan hilirisasi," paparnya.
(SLF)