"Jai orang kaya didorong untuk punya kendaraan pribadi sebanyak-banyaknya dan itu jadi penyebab utama kemacetan," ujarnya.
"Jadi pola konsumsi transportasi itu harus diarahkan dan kalau sekarang kondisinya justru ada penyesuaian subsidi atau pembatasan subsidi pada transportasi publik. Ya ini kan artinya tidak menyelesaikan permasalahan," terangnya.
Bhima menilai, seharusnya pemerintah memberikan subsidi lebih terhadap angkutan transportasi publik, baik untuk masyarakat bawah maupun masyarakat atas.
"Seharusnya angkutan transportasi publik itu subsidinya semakin ditambah kalau bisa ada di diskon bagi seluruh golongan masyarakat. Mau dia orang kaya, dia kelas menengah, dia orang miskin untuk beralih kepada transportasi publik termasuk KRL," paparnya.
"Nah itu yang dilakukan di banyak negara di Spanyol, Jerman ada diskon yang sangat besar untuk beralih kepada transportasi publik itu yang harusnya digunakan," pungkas Bhima.
(FAY)