sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Anggota dan Stafnya Terpapar Covid, DPR Lockdown Tiga Area

Economics editor Kiswondari Pawiro
02/02/2022 14:31 WIB
Sejumlah anggota dan puluhan staf dan Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terinfeksi covid-19 membuat tiga area di DPR harus di lockdown.
Banyak Anggota dan Stafnya Terpapar Covid, DPR Lockdown Tiga Area (FOTO: MNC Media)
Banyak Anggota dan Stafnya Terpapar Covid, DPR Lockdown Tiga Area (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah anggota dan puluhan staf dan Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terinfeksi covid-19 membuat tiga area di DPR harus di lockdown.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mencatat, sejauh ini sudah ada 9 Anggota DPR dan 80 orang staf, PPNS dan tenaga ahli (TA) terpapar. Hal ini menyebabkan kegiatan di 3 area, baik komisi maupun alat kelengkapan dewan (AKD) dihentikan kegiatannya sementara (lockdown).

Menurut Indra, kebijakan lockdown ini merupalan inisiatif kebijakan dari masing-masing AKD, di antaranya Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Komisi I DPR dan ruang Wakil Ketua DPR di lantai 4 Gedung Nusantara 3.

"Saya sudah mendengar ada di MKD, di Komisi I sudah, bahkan di lingkungan ruang kerja pimpinan di lantai 4 sudah sejak minggu lalu sampai seminggu kd depan akan dievaluasi, artinya sedang dilakukan lockdown juga," kata Indra kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Indra menjelaskan, secara keseluruhan pimpinan DPR RI mengarahkan kepada angota dan Sekretarit Jenderal (Setjen), bahwa yang berkaitan dengan kunker dan berkaitan rapat-rapat ke depan yang dihadiri anggota DPR akan dibatasi.

"Tapi lockdown di masing-masing alat kelengkapan dewan ini saat ini masih menjadi inisiatif di masing-masing alat kelengkapan dewan," terangnya.

Soal siapa saja anggota DPR yang terpapar, Indra enggan menyebutkan, karena pihaknya tidal bisa membukanya. Data yang dipegang Setjen dipergunakan untuk melakukan pelacakan kontak erat di lingkungan DPR.

"Karena kegiatan anggota-anggota dewan dan pimpinan dewan yang positif sedang dilakukan tracing. Jadi kita gak bisa buka satu persatu," tutup Indra. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement