IDXChannel - Perusahaan fintech Amerika Serikat (AS) yang memberikan pinjaman kepada konsumen dengan skor kredit yang buruk menghadapi tahun yang sulit. Ini terjadi karena meningkatnya gagal bayar dan suku bunga.
"Kami perkirakan profitabilitas tertekan bagi banyak perusahaan dan kondisi pendanaan tetap menantang, karena biaya pendanaan yang meningkat akibat kenaikan suku bunga tidak akan diimbangi dengan peningkatan pendapatan," kata Moody's dalam sebuah laporan, dikutip dari Reuters, Sabtu (14/1/2023).
Ini merevisi prospek pemberi pinjaman tersebut menjadi negatif dari stabil. Selama pandemi, banyak startup fintech muncul sebagai pemberi pinjaman kepada peminjam dengan kredit tidak sempurna.
Menggunakan kecerdasan buatan, alat penyaringan mereka lebih cenderung merekomendasikan permintaan pinjaman ini daripada pemberi pinjaman tradisional.