Tak hanya pembeli yang mengeluhkan penggunaan KTP pada program minyak goreng curah. Penjual pun demikian. Jesika contohnya. Penjual minyak goreng curah rakyat ini mengatakan rumit jika harus "mem-foto" KTP satu per satu.
"Pengennya sih nggak usah pakai KTP lagi ya di kebijakan yang baru. Karna ribet harus foto-fotoin satu-satu. Sekarang saya sedang jalanin program sebelumnya, yang lewat Indomarco. Itu saja anak saya di rumah juga harus rekap buat laporan ke Indomarconya," beber Jesika.
Terkait kebijakan pembelian minyak goreng curah menggunakan PeduliLindungi, Jesika berharap hal itu bisa dikaji ulang dan bisa kembali tanpa menggunakan persyaratan.
(SAN)