Adapun Sutrisno bilang, konsumen lapisan kelas menengah atas tidak terlalu mempertimbangkan harga saat makan, termasuk makan dengan produk premium sekalipun. Dengan demikian, kata dia, selama konsumen tidak mempersoalkan harga makanan yang di makan, maka tidak ada masalah pada pengusaha restoran mewah.
“Kalau konsumennya lapisan kaya, tidak terlalu mempertimbangkan harga. Orang kaya yang ditakuti bukan harga tetapi takut sama virus corona,” imbuhnya.
Disamping itu, ia menambahkan semenjak pemerintah melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), industri restoran dan perhotelan sudah menunjukkan adanya perbaikan. Hal itu seiring dengan rasa rindu masyarakat terhadap aktivitas liburan. (RAMA)