Dari sana lah, Dede mulai tertarik untuk memulai bisnis budidayanya, demi meretas asa kesuksesan seperti halnya yang telah dicapai oleh Azim, Sang Kakak.
Bedanya, jika Azim memulai usahanya dari bisnis kolam pancing dan menjalankan budidaya semata-mata untuk menyuplai kebutuhan ikan di pemancingannya, Dede memilih untuk sepenuhnya fokus dalam bisnis budidaya saja.
"Biar bisnis pemancingan Akang yang fokus ke sana. Saya pilih (fokus) ke budidaya saja. Biar pasarnya juga sendiri-sendiri," papar Dede.
KUR BRI
Seperti halnya Azim, Dede juga memulai bisnis budidayanya dengan bantuan permodalan berupa fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, dengan mendapat rekomendasi (referral) dari Sang Kakak, selaku Sang Mantor di Klaster Budidaya Ikan Nila.
Pada tahap awal, seperti halnya para pelaku UMKM lain sesama anggota klaster, Dede mendapat fasilitas pinjaman modal sekitar Rp2,5 juta hingga Rp25 juta.