Menurut Azim, sosialisasi dan edukasi tersebut sangat dibutuhkan bagi para pelaku UMKM untuk dapat mengakses bantuan permodalan dari BRI.
"Jadi karena saya juga punya Agen BRILink, maka pengajuan kredit gitu oleh BRI juga diarahkan lewat saya. Jadi saya edukasi juga, bagaimana agar bisnis kita dinilai layak mendapat pinjaman modal. Belajar pembukuan, neraca rugi-laba dan sebagainya, agar mereka dinilai layak untuk dapat kredit," tandas Azim.
Tak hanya bagi yang telah memiliki usaha, Azim juga banyak membantu warga di desanya untuk mulai berbisnis dari nol, dengan bantuan permodalan dan ide bisnis yang lebih tertata, rapi, sehingga bisa dijalankan dengan lebih baik.
Para pebisnis pemula tersebut, oleh Azim, akan diarahkan untuk mendapat fasilitas pinjaman ultra mikro (UMI) dari BRI, yang produknya diberi nama Kredit Cepat (KECE).
Berbeda dengan fasilitas KUR, produk KECE ini memiliki pagu pinjaman yang lebih kecil, dengan durasi pinjaman (tenor) yang juga lebih pendek. Biasanya nominal pinjaman yang diberikan berkisar Rp500 ribu hingga Rp10 juta per nasabah, dengan tenor pinjaman maksimal selama tiga bulan saja.