"Karena dari setiap pameran, Bu Eka juga dapat banyak masukan terkait produknya. Misal corak-corak atau warna yang disukai konsumen, lalu misal juga ada yang minta ecoprint dan lain-lain, ini secara tidak langsung juga menjadi pendorong sehingga batik ciwitan ini terus berkembang pesat," ujar Wahyu, saat ditemui terpisah.

Dengan kualitas yang semakin meningkat, maka tak heran juga bila Wahyu menyebut bahwa batik ciwitan merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang datang ke Desa Wisata Benteng.
Wahyu menjelaskan, dalam setiap kunjungan ke Desa Wisata Benteng, wisatawan biasanya dikenakan tarif Rp250 ribu per orang, untuk mendapatkan paket wisata dengan tiga varian destinasi yang ada di Desa Wisata Benteng.
Tiga destinasi tersebut bisa mulai dari rumah produksi susu kedelai, kebun jambu kristal, kelompok tani yang khusus mengolah produk turunan berbahan dasar singkong, komunitas petani hidroponik, komunitas seni tradisi, seni Islami, hingga komunitas budaya China dan Arab yang ada di Desa Benteng.
"Dan dari beragam destinasi yang kita tawarkan di Desa Wisata Benteng itu, Batik Ciwitan memang bisa dibilang salah satu yang favorit dan banyak digemari wisatawan yang datang," tutur Wahyu.