sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bertemu Mendag Prancis, Menperin Bahas Deforestasi hingga Potensi Investasi di Sektor Industri

Economics editor Ikhsan PSP
07/10/2023 15:00 WIB
Dalam pertemuan tersebut, Menperin memaparkan beberapa isu penting yang meliputi kerja sama dalam bentuk I-EU CEPA, deforestasi, karbon, serta investasi. 
Bertemu Mendag Prancis, Menperin Bahas Deforestasi hingga Potensi Investasi di Sektor Industri. Foto: MNC Media.
Bertemu Mendag Prancis, Menperin Bahas Deforestasi hingga Potensi Investasi di Sektor Industri. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita betemu dengan Minister Delegate for Foreign Trade, Economic Attractiveness and French Nationals Abroad Perancis, Olivier Becht.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin memaparkan beberapa isu penting yang meliputi kerja sama dalam bentuk Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), deforestasi, karbon, serta investasi

"Terkait I-EU CEPA, kami sampaikan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat penyelesaian perundingan yang sedang berlangsung, agar kedua pihak dapat segera memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut," ucap Agus dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (7/10/2023).

Diketahui, sejak 2016, negosiasi kesepatan I-EU CEPA telah berjalan sebanyak 15 putaran. Karenanya, Menperin ingin mengetahui pendapat pemerintah Perancis tentang poin-poin penting perjanjian tersebut, termasuk penyelesaian masalah-masalah yang tertunda.

Membahas deforestasi, Agus mengatakan sebagai mitra, Indonesia menghendaki praktik-praktik berkelanjutan yang sudah ada dalam rantai pasok pertanian di negara-negara produsen komoditas untuk dapat diakui. 

Hal itu terkait dengan komoditas ekspor Indonesia yang dikirim ke Uni Eropa. 

Ia menambahkan, dalam dua tahun terakhir, laju deforestasi di Indonesia mencapai titik terendah dalam Sejarah, berkat berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah. Angka tersebut pada tahun lalu turun sebesar 75% ke level terendah sejak pemantauan dimulai pada 1990. 

Karenanya, Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Perancis untuk memastikan upaya ini tetap efektif dan memberikan hasil yang bermanfaat.

Minggu lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan skema perdagangan kredit karbon pertama di Indonesia, sebagai bagian dari Net Zero Emission tahun 2060. Pertukaran karbon ini memiliki potensi hingga USD200 miliar. 

Izin untuk satu ton CO2 saat ini dijual dengan harga sekitar USD4,50 di Indonesia, sementara di Uni Eropa harga yang berlaku saat ini adalah sekitar USD92. Skema ini dirancang untuk menjadi peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Hal ini juga sesuai dengan arah gerak dunia menuju ekonomi ramah lingkungan.

“Sekali lagi, saya berharap Perancis dapat menjadi bagian dari perubahan kami menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Menperin.

Sementara itu, terkait dengan kebijakan hilirisasi industri di Indonesia, Menperin menyampaikan bahwa hal ini penting untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian tinggi pada tahun 2045. Menurutnya, kebijakan ini juga bernilai tambah tinggi, dan kunci bagi Indonesia menjadi bagian dari rantai pasokan global. 

Untuk itu, Menperin mengundang Perancis untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari perjalanan ini, yang dapat memberikan hasil yang tinggi sebagai pendatang awal di berbagai industri.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement