sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bertemu Pemerintah Prancis, Menkominfo Bahas Keamanan Siber

Economics editor Ikhsan PSP
22/09/2022 02:00 WIB
Pemerintah Prancis menyatakan ketertarikan kerja sama di sektor keamanan siber karena sudah terdaftar di Green Book atau Blue Book Bappenas.
Bertemu Pemerintah Prancis, Menkominfo Bahas Keamanan Siber. Foto: MNC Media.
Bertemu Pemerintah Prancis, Menkominfo Bahas Keamanan Siber. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Prancis melanjutkan pembahasan terkait proyek kerja sama yang terdapat dalam pipeline transformasi digital Indonesia. 

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate bersama Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Daya Saing Ekonomi Prancis, Olivier Becht membahas mengenai keamanan siber. Pemerintah Prancis menyatakan ketertarikan kerja sama di sektor keamanan siber karena sudah terdaftar di Green Book atau Blue Book Bappenas.

“Pemerintah Prancis sangat tertarik untuk membiayai proyek tersebut. Meski keamanan siber ini sektornya ada di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), namun kedua pihak juga mendiskusikan hal ini karena Prancis mempunyai teknologi cyber security yang bagus. Saya tentu akan meneruskan ini ke Kepala BSSN,” ungkap Johnny dalam keterangan resmi, Rabu (21/09/2022).

Selain itu, kedua negara juga mendiskusikan peluang bagi perusahaan Prancis agar bisa ikut ambil bagian dalam transformasi digital Indonesia terutama dalam sisi platform seperti e-commerce, fintech dan modal ventura (capital venture). 

“Intinya, Bapak Menteri Oliver menyampaikan Indonesia dan Prancis perlu meningkatkan hubungan bilateral khususnya di sektor ekonomi, dan terus bertumbuh di masa sekarang dan mendatang," jelas dia.

Pertemuan juga mendiskusikan perkembangan SATRIA-I, digitalisasi penyiaran dan pusat data nasional. 

“Kami mendiskusikan beragam proyek yang sudah di dalam pipeline Indonesia yang berkaitan dengan transformasi digital. Diskusi pertama terkait perkembangan Proyek SATRIA-I yang dibiayai Pemerintah Perancis dan di-supply teknologi Prancis yaitu Thales Alenia," papar Johnny.

Johnny menyatakan kedua negara juga membahas potensi pengadaan kebutuhan satelit berikutnya seperti 2A, 2B atau 3A, 3B. Menurutnya dari kebutuhan satelit Indonesia sebesar 1 Tbps, saat ini baru tersedia 230 Gbps dari dua satelit dengan total kapasitas 300 Gbps.

“Saat ini Indonesia masih membutuhkan lebih dari 700 Gbps. Pemerintah Prancis sangat ingin memberikan dukungan untuk pengadaan layanan satelit untuk kebutuhan transformasi digital, secara khusus infrastruktur digital Indonesia,” ungkap dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement