sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bertemu Wapres, DinarStandard Siap Bantu RI Kembangkan Ekonomi Syariah

Economics editor Binti Mufarida
04/11/2022 09:52 WIB
DinarStandard menganalisa perdagangan dan membuat suatu peta jalan serta menunjukkan sektor-sektor tertentu yang harus diprioritaskan. 
Bertemu Wapres, DinarStandard Siap Bantu RI Kembangkan Ekonomi Syariah. Foto: MNC Media.
Bertemu Wapres, DinarStandard Siap Bantu RI Kembangkan Ekonomi Syariah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu para peneliti DinarStandar di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada kesempatan itu, DinarStandard berkomitmen membantu Indonesia mengembangkan ekonomi syariah.

Peneliti Senior DinarStandard Mohamed Ali Mechraoui memaparkan pengalamannya dalam membantu beberapa negara muslim seperti Arab Saudi dan Malaysia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya melalui pengembangan industri halal.

"Kami telah membantu Saudi Arabia dalam salah satu proyek halal yang besar," tutur Ali dikutip dari keterangan yang diterima, Jumat (4/11/2022).

Di Saudi Arabia, sambung Ali, kami menganalisa perdagangan mereka dan membuat suatu peta jalan serta menunjukkan sektor-sektor tertentu yang harus diprioritaskan. 

"Apakah itu berkaitan dengan masalah industri daging, unggas, atau bahkan sistem pengemasan," terangnya.

Selanjutnya, Ali memaparkan salah satu prinsip dasar dalam mengembangkan industri halal adalah kerja sama dan saling menolong antarnegara muslim. “Semestinya tidak ada kompetisi antara negara-negara muslim, namun yang perlu ada adalah kerja sama dan saling menolong satu sama lain,” tuturnya.

Pentingnya kerja sama ini, kata Ali, karena tidak semua negara memiliki komoditas yang sama. Misalnya, Malaysia dan Indonesia memiliki kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan untuk membantu negara-negara lain yang tidak memilikinya.

“"Negara-negara besar seperti Kazakhstan dan Pakistan, mereka memproduksi gandum, yang harus dilakukan adalah menciptakan suatu pasar antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk komoditas ini, sehingga yang kuat dapat membantu yang lemah," ungkap dia.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement