Hal ini didukung oleh beberapa faktor. Pertama neraca pembayaran tetap sehat dengan defisit yang rendah antara 0,8-1,1 persen terhadap PDB. Kedua, inflasi yang rendah. Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan keempat komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Kami akan upayakan rupiah berada di sekitar Rp16.300 sehingga kami perkirakan rupiah pada tahun ini dan tahun depan kisarannya antara Rp16.000 sampai Rp16.500," kata Perry.
(Rahmat Fiansyah)