Menurutnya, fenomena menarik terjadi di pasar modal, meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menurunkan kisaran target suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen hingga 4 persen pada Oktober 2025, penurunan kedua berturut-turut tahun ini.
Alih-alih menarik modal masuk (seperti kondisi normal), Indonesia justru mengalami aliran modal keluar yang berkelanjutan.
“Antara pertengahan Oktober dan pertengahan November, aliran modal keluar bersih sebesar USD950 juta tercatat di pasar obligasi dan saham Indonesia, yang hampir sepenuhnya disebabkan oleh penjualan oleh investor asing di pasar obligasi pemerintah,” ujarnya.
(Dhera Arizona)