sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biang Kerok Pupuk Subsidi Langka Meski Produksi Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan

Economics editor Suparjo Ramalan
20/03/2023 19:55 WIB
Kapasitas produksi milik PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah setiap tahunnya.
Biang Kerok Pupuk Subsidi Langka Meski Produksi Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan
Biang Kerok Pupuk Subsidi Langka Meski Produksi Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan

IDXChannel - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, kapasitas produksi milik PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah setiap tahunnya. Pada 2023, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sekitar 7,8 juta ton.

Sudin menjelaskan, masih adanya persoalan dengan ketersediaan pupuk bersubsidi lebih disebabkan dengan alokasi yang ditetapkan tidak sebanding dengan kebutuhan yang diusulkan petani pada sistem pendataan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

“Permintaan pupuk dari petani se-Indonesia jumlahnya 23 juta ton kurang lebih, tetapi pemerintah hanya siap menyubsidi pupuk sebanyak 9 juta ton, maka kegaduhan terjadi,” ungkap Sudin saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Untuk mengatasi masalah ketersediaan, khususnya bagi petani yang tidak mendapatkan alokasi subsidi pupuk, Sudin mengaku telah meminta kepada Pupuk Indonesia untuk membangun kios komersial atau non-subsidi. 

Lelaki asal Fraksi PDIP ini meminta Pupuk Indonesia membangun kios non-subsidi sebanyak 1.000 kios di seluruh Indonesia.

“Lalu petani komplain pupuk langka maka saya perintahkan kepada PI dan anak perusahaannya untuk membuat kios pupuk komersial atau non subsidi. Jadi kalau yang subsidi enggak dapet dia bisa beli non subsidi,” kata dia.

Karena itu, dirinya menegaskan secara produksi kebutuhan pupuk bersubsidi telah terpenuhi oleh Pupuk Indonesia Grup. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menyampaikan, kapasitas produksi produk pupuk milik Pupuk Indonesia Group mampu memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan Pemerintah.

Kapasitas produksi Pupuk Indonesia totalnya mencapai 13,9 juta ton yang terdiri dari 8,8 juta ton pupuk urea, 3,8 juta ton pupuk NPK, dan sisanya sekitar 1,3 juta ton jenis lainnya.

“Jadi kalau urea kita lebih dari cukup, produksi kita 8,5 juta ton, subsidi hanya sekitar 4,7 juta ton, jadi kita punya kelebihan 3,8 juta ton, sementara kebutuhan domestik diperkirakan hanya 6,5 juta ton, jadi kami masih lebih 2,5 juta ton,” kata Gusrizal.

Sementara pupuk NPK, kapasitas produksi Pupuk Indonesia juga telah memenuhi bahkan memiliki surplus sekitar 300 ribu ton. Hal ini dikarenakan, kapasitas produksi sekitar 3,5 juta ton dari kebutuhan NPK subsidi sekitar 3,2 juta ton.

“Kapasitas kita cuma 3,5 juta ton, subsidi 3,2 juta ton, jadi kita punya 300 ribu ton (surplus),” ujar dia.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement